New Breed, New Seed, New Ravage

06.13

Hai.. gue kembali membuat cerpen dan gue terinspirasi karena banyak dari kita yang tidak peduli terhadap lingkungan hidup kita. Change your attitude from now for our environment:) Happy reading

...

" Tahun 2170.

Aku mengirimkan pesan ini dari masa depan. Siapapun yang membaca ini, kumohon percayalah pada semua kisah yang ada di surat ini.

Aku hidup di tahun 2170, polusi bumi sudah sampai pada tingkat yang sangat parah. Aku sudah melihat pemandangan pada jaman kalian dan percayalah, di masaku tidak ada lagi pemandangan semacam itu. Tidak ada lagi pantai-pantai yang indah dengan air berwarna biru jernih dan berbagai macam pepohonan. Tidak ada lagi gunung tinggi dengan pemandangan menakjubkan beserta salju putih diatasnya.

Di jamanku, pemandangan yang ada hanyalah lautan menguning dengan bau tak sedap. Sisa dari eksploitasi dan pencemaran yang sudah melampaui batas. Gunung-gunung sejuk berubah menjadi gurun gersang, tumbuh-tumbuhan yang ada pada jaman kalian kebanyakan mati, punah karena tidak bisa bertahan hidup.

Hewan-hewan pun banyak yang punah. Yang tersisa hanyalah manusia dan kecoa. Manusia pun bertahan hidup dengan susah payah, harus memakai masker khusus yang berguna untuk menyaring udara yang kita hirup dan kulit kita menjadi lebih cepat berkeriput. Kami menjadi seperti alien yang hidup di mars.

Tidak ada manusia yang memiliki umur panjang. Rata-rata usia kami hanya mencapai 30 atau 40. Kesehatan semakin hari semakin buruk, meskipun teknik pengobatan sudah semakin maju. Kualitas gizi kami-pun juga sangat buruk. Kami hanya makan makanan sintesis hasil dari industri kimia, maka makanan yang kalian kenal seperti steak, pizza tidak ada.

Untuk membuat perubahan tidaklah mudah. Aku ilmuwan yang berhasil membuat sebuah benih tumbuhan mutasi genetik. Aku sudah membuat cukup banyak benih, tapi tidak berjalan selancar itu. Ada pihak luar yang terus mencoba menggagalkan usahaku untuk melestarikan alam ini. Ada pembisnis serakah yang mencoba mencuri benih milikku dan menghancurkannya sehingga tersisa sedikit saja supaya ia bisa menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Untung aku berhasil menyelamatkan benih itu darinya.

Benih-benihku sekarang berusia 4 bulan dan menunjukan pertumbuhan yang positif. Aku bermimpi suatu saat akan bisa kembali melihat pemandangan yang bisa kalian lihat sekarang. Jadi jagalah agar lingkungan sekeliling kalian. Mungkin kalian tidak akan percaya pesan ini, tapi ini lah yang akan terjadi kalau kalian tidak berubah sekarang.

Karena sekecil apapun perubahan yang kalian lakukan, pasti akan berdampak besar kepada kami, kepada masa depan kalian. "

...

Surat itu kudapat di halaman belakang rumahku saat aku menggali tanah untuk menanam tanaman, terbungkus di dalam kapsul logam. Kukira hanyalah surat iseng dari tetangga sebelah. Tetanggaku merupakan seorang yang cukup aneh, ia sering mengerjaiku dengan hal-hal yang kuanggap sama sekali tidak lucu. Tapi surat ini tidak ditulis di kertas. Surat ini muncul dalam hologram yang bisa disentuh. Jelas ini bukan ulah tetanggaku, tidak mungkin dia bisa membuat sesuatu seperti ini.

Aku menaruh kapsul tadi di laci meja belajarku. Aku menganggap apa yang kubaca tadi adalah hal sepele. Aku sudah kelas 3 SMA, yang harus kupikirkan adalah tentang kuliahku di masa yang akan datang, masa bodoh dengan surat itu.

Dan di kelas 3 ini aku masih bingung ingin memilih jurusan apa, aku mencari di internet, bertanya kepada kakak kelas bahkan sudah tes minat dan bakatku tapi aku masih saja ragu. Orang-orang yang kutanya selalu bilang "Follow your heart and do what you love." Tapi aku tidak bisa mendengarkan suara hatiku.

Aku termasuk siswa yang berprestasi di kelas, untuk mata pelajaran sains nilaiku diatas rata-rata temanku. Aku menyukai fisika yang orang lain anggap konyol karena menghitung roda yang menggelinding di tanah, aku menyukai matematika yang orang lain anggap tidak penting karena sin cos tan atau rumus apapun yang kita pelajari sekarang tidak berguna bagi masa depan. Aku juga menyukai biologi, bahkan menyukai kimia. Karena sudah putus asa, akhirnya aku mengambil jurusan botani.

Aku menjalani 3 tahun kuliahku dengan enjoy. Aku lulus dengan predikat cum laude. Aku pun mendapat karier di bidang research, pekerjaan yang sudah lama aku impikan. Aku meneliti mutasi genetik dari tumbuhan yang tidak disangkanya berguna bagi masa depan ini. Pencemaran lingkungan sudah menjadi sangat parah, manusia menjadi semakin rakus dalam mengeksploitasi bumi ini. Semakin lama semakin banyak hewan-hewan yang punah diikuti dengan kepunahan berbagai jenis tumbuhan. Tidak pernah kubayangkan proses-nya akan secepat ini, tidak pernah kubayangkan aku akan melihat masa-masa kelam seperti ini.

Aku tidak tahan melihat semua itu, dulu pantai-pantai indah yang kulihat sudah tidak ada. Airnya berubah dari warna biru menjadi kuning. Manusia tidak bisa lagi berenang disitu, menikmati pemandangan pun tidak bisa.

Akhirnya, dengan bantuan rekan se-timku, aku berhasil memutasi genetik benih tumbuhan. Setelah memproduksi cukup banyak benih, aku berencana untuk
menanamnya agar mengembalikan dunia yang kulihat dulu.

...

Sir James Fritz adalah pembisnis terkenal, ia terkenal karena keserakahannya dalam mengeksploitasi alam. Banyak media massa dan aktivis lingkungan hidup yang mengecam perbuatannya. "Tuhan menciptakan bumi untuk manusia, kenapa kita tidak boleh memanfaatkannya semaksimal mungkin?" adalah bagian dari pidatonya yang selalu ia selipkan di setiap pembukaan bisnis barunya. Dan lebih parahnya lagi, setiap limbah bisnisnya itu selalu ia buang sembarangan, mengakibatkan pencemaran lingkungan yang parah tapi karena ia memiliki uang maka kasusnya tidak pernah diangkat sampai ke permukaan.

Melihat berita kalau aku bisa membuat mutasi genetik dari tumbuhan, ia terinspirasi membuat suatu bisnis baru. Ia berencana membatasi pembuatan benih tumbuhan agar bisa dijual dengan harga yang mahal kepada pihak-pihak yang ingin melestarikan alam. Ia sempat mendatangi laboratorium untuk menawarkan kerjasama padaku. Namun, aku menolaknya. Maka sejak saat itu aku dikejar-kejar oleh suruhannya. Laboratorium-ku sempat dirusak olehnya, untungnya aku bisa menyelamatkan benih-benihku itu.

Untuk itu aku berinisiatif mengirim pesan kepada manusia pada jamanku dahulu, aku ingin memperbaiki kesalahanku karena aku tidak mempercayai isi dari surat yang dulu kuterima. Aku mengirimkan surat lewat kapsul waktu. Aku menceritakan semuanya dan memberi pesan agar melestarikan alam mereka selagi bisa.

Aku menanamnya di halaman dekat laboratoriumku dan menyalakannya. Aku mengatur waktunya saat aku masih remaja dulu. Setelah kapsul waktu itu hilang ke masa lalu, aku tidak sabar menunggu apa perubahan yang terjadi. Seminggu, sebulan aku menunggu tapi tidak terjadi perubahan apa-apa.

Aku merasa putus asa. Kenapa waktu itu aku tidak mempercayai semua yang aku baca? Pertanyaan itu terus menghantam di kepalaku. Tiba-tiba ada seorang yang menodongkan pistol di kepalaku, aku mendengar bunyi peluru yang di reload. "Maaf, mungkin tidak akan lama lagi kamu akan bertemu pencipta dunia ini." Pemilik suara itu adalah Sir James Fritz.

Dan hal yang terakhir kudengar hanya suara dentuman keras di telingaku.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images