LEONARDO WIRANATA: Mei 2016

Self Satisfied

Manusia jika dia sedang dalam posisi di bawah, biasanya ia sering merendahkan diri. Tapi begitu posisinya sudah di atas, biasanya ia sering meninggikan dan berpuas diri. Memang enak jika melihat pemandangan dari atas bukan? Memandang dan menikmati apa yang selama ini sudah ia kerjakan. Disini gue ingin menekankan ke masalah 'berpuas diri'

Kita lihat dari definisinya dulu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpuas diri berarti 'merasa puas setelah berhasil mencapai sukses dsb; (v)'. Berpuas diri mengandung kata puas yang berarti 'lebih dr cukup; jemu'.

Sikap berpuas diri memang diperlukan. Hanya saja kita harus punya standart yang tinggi dalam hal ini. Jangan mudah puas terhadap sesuatu, karena itu akan menghambat progress. Kita yang harusnya bisa mencapai lebih tapi karena sudah puas kita hanya berdiam diri di bawah.

Ada satu ilustrasi bagus yang menggambarkan hal ini :

Ada seorang bernama Timanthes. Ia belajar melukis pada seorang guru. Setelah sekian lama, ia dapat menghasilkan karya yang bagus. Tapi apa yang terjadi? Timanthes selalu berusaha mengagumi lukisannya dan memuji dirinya. Melihat sikap Timanthes ini, sang guru menjadi kesal dan merusak lukisannya. Timanthes sangat kecewa dengan sikap gurunya. Dari gurunya ia hanya mendapat jawaban, "Timanthes, apa yang kulakukan ini baik untukmu. Sekarang, bangkit dan lukislah yang lain." Berkat dorongan semangat sang guru, akhirnya nama Timanthes diukir dengan tinta emas karena karyanya yang berjudul Pengorbanan Iphigenia terkenal di zaman Yunani Klasik.

Berpuas diri berbeda dengan bersyukur. Bersyukur diambil dari kata syukur yang dalam KBBI berarti rasa terima kasih kepada Allah, untunglah (pernyataan lega, senang, dan sebagainya). Lihatlah kata yang saya garis bawahi di atas, kalau berpuas diri muncul dari perasaan jenuh sedangkan beryukur muncul dari rasa terima kasih, lega. Daripada berpuas diri lebih baik kita bersyukur kepada Tuhan dalam segala keadaan, entah serendah mana posisi kita.

Semoga artikel ini bisa memotivasi kalian, jangan lupa comment dan share ke semua medsos kalian. Happy reading:)

2 komentar

, by Leonardo

Happy

Self-Confidence

Gue dari kecil mempunyai masalah dalam hal diatas. Bahkan sampai sekarang kadang masalah tersebut muncul dalam kehidupan gue, tapi gue selalu berusaha untuk menghilangkan masalah kepercayaan diri ini.

Semuanya bermula saat kelas 4 SD. Saat itu pelajaran menyanyi dan kami dipanggil maju ke depan berdua-dua untuk menyanyikan lagu Maju Tak Gentar. Suara gue jelek, tapi saat itu gue belum menyadari hal itu. Gue latihan di rumah terus menerus agar bisa mendapat nilai yang bagus.

Hari semakin dekat, gue menjadi semakin tegang. Tapi gue merasa bahwa latihan gue sudah lumayan, jadi semuanya akan berjalan baik-baik saja.

Hari H datang. Dua per dua teman gue mulai dipanggil. Absen gue ada ditengah-tengah, jadi gue bisa melihat aksi teman-teman gue terlebih dahulu. Gue merasa menjadi juri the voice saat itu (walaupun dulu belum ada acara the voice karena masih tahun 2007). Di tempat duduk gue mengamat-amati cara menyanyi temen-temen gue. Lalu gue melihat sebuah pencerahan, yang datang dari sahabat gue.

Sebut saja namanya A'ang. Dia tidak mempunyai suara bagus (menurut gue), tapi dia berhasil survive tanpa diketawain temen-temen gue karena nyanyinya dikeras-kerasin. Nah gue akhirnya coba.

Tapi efeknya beda, gue diketawain sekelas. Gue jadi ga PD sama sekali dan efeknya terasa sampai sekarang. Gue sampai sekarang kalau disuruh nyanyi di depan umum, selalu mundur. Gue mengerti juga guru gue dulu menyuruh seperti itu untuk melatih kepercayaan diri. But that doesn't work with me.

Semacam menjadi trauma yang serius untuk gue karena untuk menyembuhkannya susah banget. Gue cari-cari cara di internet, harus banyak belajar juga, dan sekarang gue masih berusaha untuk membenahi itu.

Karena gue sadar, kepercayaan diri itu penting banget. Tanpa kepercayaan diri kita tidak akan kemana-mana walau memiliki bakat yang luar biasa. Jadi pesan gue untuk kalian yang merasa rendah diri, cintailah diri kalian sendiri. Tuhan sudah menciptakan kita unik. Tidak ada yang jelek, karena Tuhan menciptakan semuanya baik:)