Bad Geek : Part 1 : When The Pain Comes

06.29

Hai:) sekarang gue lagi mau mbuat cerpen berseri, kira-kira sampai 3 seri, bisa kurang bisa lebih. Selamat membaca dan nantikan seri berikutnya:)

.......

Nama gue Timo. Gue kelas 3 SMA. Gue orang yang paling pintar di kelas. Setiap orang di kelas pasti selalu minta jawaban ke gue. Yang minta uang ke gue juga banyak, ampe duit gue sebulan habis buat ngasih ke anak-anak berandalan yang malakin gue. Habis gimana lagi, kalau gue ga ngasih, gue bakal dihajar habis-habisan sama anak berandalan. Dengan pertimbangan bahwa muka gue yang udah jelek tanpa harus digebukin, gue ga mau muka gue tambah ancur lagi. Nanti tambah ga laku lagi.

Ga jarang juga gue dikerjain habis-habisan atau istilah kerennya 'di-bully'. Dulu pernah saat sehabis renang, waktu ganti baju, baju gue disembunyiin entah dimana. Gue bingung setengah mampus. Gue ga berani keluar dari toilet sampai sekolah sepi. Dan masih banyak lagi kejadian yang sama parahnya dengan itu. Untungnya gue ga pernah kepikiran untuk bunuh diri.

Karena itu, gue jadi malu bergaul dengan anak-anak lain. Gue terus ngerasa minder, dicap sebagai anak cupu. Saat bel istirahat gue selalu menyendiri di pojok perpustakaan untuk membaca buku. Disitu gue bisa menyingkir dari dunia 'gelap' dan dari situ gue bisa melihat cewek yang udah lama gue taksir.

Perpustakaan kami terletak di lantai 3 sekolah, dan di pojokan terdapat jendela dimana kami bisa melihat langsung ke arah lapangan basket sekolah kami.

Cewek yang gue taksir namanya Clarissa. Dia biasanya duduk bersama geng 'gaul'nya di samping lapangan basket. Ngomong-ngomong soal geng, sekolah gue mungkin bisa memecahkan muri sebagai sekolah dengan geng terbanyak. Biar kalian ga bingung, bisa gue golongkan menjadi 3 :

Pertama Geng Para Berandal. Ini kumpulan anak yang kerjaannya nongkrong sampai malem sambil merokok dan minum minuman keras. Ciri-cirinya dia pasti menyembunyikan tatoo naga atau hewan-hewan serem di badannya dan mulutnya selalu bau rokok.

Kedua Geng Gaul. Ini kumpulan orang yang doyan dugem ama check-in di tempat-tempat kece. Kalo udah ngumpul, pasti ngomongin fashion terkini atau tempat nongkrong yang eksis atau tempat dugem terbaru d kota.

Ketiga adalah Geng Olahraga. Geng ini berisikan anak dengan badan atletis yang sering gonta-ganti cewek, maklum kebanyakan cewek suka dengan kelompok ini.

Dan ga jarang juga terjadi perkelahian antar geng karena masalah sepele. Dulu pernah Geng Olahraga bentrok dengan Geng Para Berandal hanya karena pacar salah satu anggota Geng Olahraga diinjak Geng Para Berandalan. Gue juga bingung kenapa itu dipermasalahin banget. Clarissa adalah cewek yang diinjak. Pertengkaran berlangsung selama beberapa ronde dan akhirnya reda setelah Clarissa memutuskan pacarnya.

Mungkin itu alasan kenapa dia selalu menolak setiap cowok yang memberi dia bunga. Mungkin ia takut kalau ia berpacaran lagi sekolah ini bakal bentrok dan kalau ketahuan pihak sekolah bahwa ia penyebabnya, mungkin ia bisa diskors atau yang lebih parah, DO.

Karena itu anak-anak lain selalu mencari pacar dari geng yang sejenis dengan geng mereka untuk menghindari bentrok-bentrok seperti itu. Tidak ada yang berani mengulangi kejadian yang sama seperti yang dialami Clarissa. Tapi gue bersyukur, berkat peristiwa tadi kesempatan gue mendapatkan dia bertambah sedikit karena gue bukan anak geng manapun. Kira-kira bertambah dari 0,0000001% menjadi 0,0001%. Bertambah 0.0000099%, lumayan.

Keinginan gue adalah menjadikan kesempatan itu menjadi 25%. Karena sudah gue hitung, asumsikan saja dalam satu bulan kira-kira ada 10 orang yang menembaknya jadi kesempatan masing-masing orang tersebut 10% untuk mendapatkannya. Dengan asumsi jika gue masuk di 10 orang itu maka gue yang paling unggul diantara mereka. Gue hanya perlu menambah 15% lagi. Sekarang kalian tau kan bagaimana kepintaran gue?

Untuk itu saat liburan ini gue harus berbenah diri. Gue harus tau apa aja yang salah dari gue dan membenarkannya. Dengan semangat gue pulang ke rumah dengan membawa ide itu.

.....

Sesampainya di rumah, hal pertama yang gue lakuin adalah bercermin, dan astaga. Gue langsung neg liat rambut gue. Yang harus gue benerin pertama adalah rambut yang udah lama ga gue urusin karena sibuk belajar.

Gue langsung buka laptop dan mencari di internet potongan rambut ter-update. Yang membuat gue tertarik adalah potongan ala Zayn Malik. Karena ga bisa naik motor, gue memutuskan untuk pergi ke tempat potong rambut deket rumah gue.

"Mas, potong gaya kaya gini bisa?" Sambil gue nyodorin fotonya Zayn Malik. "Ah, tu mah gampang mas. Udah banyak yang minta potong kaya gitu."

Setelah rambut bener, gue mulai mengganti kacamata gue dengan contact lens. Dengan ini muka gue meningkat dari jelek jadi dibawah standart sedikit, kesempatan gue pun meningkat 5%. Lalu yang gue harus benerin adalah bau badan karena gue nemu di internet kalau cewek suka dengan cowok yang wangi. Gue mulai hari itu langsung pake deodorant dan parfum secara brutal.

Kesempatan gue bertambah sebanyak 2,5%. Tinggal 7,5% lagi.

Lalu gue mulai mengamati tempat-tempat tongkrongan yang eksis di kalangan Geng Anak Gaul supaya setidaknya popularitas gue naik dan gue ga dianggep ngebosenin.

Kesempatan gue naik 2,5% lagi. Tinggal 5% lagi untuk mendapatkan Clarissa.

Gue juga mulai memperbaiki penampilan gue. Dari baju sampai ke sepatu semuanya gue ganti sesuai tren masa kini. Menurut gue ini udah cukup untuk menambahkan 5% kesempatan lagi. Sekarang semuanya sudah siap.

Tinggal eksekusi.

......

Gue memilih tanggal 8 Agustus, selain gampang diingat tanggal itu juga ia berulang tahun ke 18 nya. Gue udah persiapin bunga mawar yang gue kasih parfum supaya wangi. Gue yakin tidak melakukan suatu kesalahan apapun, gue PASTI dapet dia.

Hari itu datang juga. Waktu masuk sekolah, anak-anak dari geng manapun terkagum-kagum melihat perubahan yang ada pada diri gue. Merasa diri artis baru yang masuk ke sekolah, dengan sombongnya gue mengangguk-anggukan kepala dan menyapa mereka satu per satu. Gue juga melihat Clarissa terpana liat gue.

Setelah bel istirahat gue memberanikan diri untuk bertemu dan menembak Clarissa. Gue meninggalkan tempat duduk di pojok perpustakaan, mengambil bunga yang udah gue persiapin, dan menghampirinya di lapangan basket.

"Sori Clarissa, aku mau bicara sesuatu ama kamu." Dengan nada yang ditegas-tegasin. "Aku suka ama kamu. Kamu mau jadi pacar aku?" Hati gue udah hampir copot pas gue ngomong kaya gitu karena ini pertama kalinya gue nembak cewek.

"Ehmm.. Timo.. Mending kamu benerin rambut kamu dulu deh, mirip kaya Balotelli soalnya." Jantung gue beneran copot. "Hah? Kamu ga salah liat? Bukannya mirip Zayn Malik? Lagian siapa Balotelli?" "Mending kamu cari dia di internet deh.." jawabnya datar.

Teman-temannya langsung ketawa setelah itu dan hari itu juga gue jadi trending topic satu sekolah. Ini mungkin juga alasan kenapa gue diliatin anak-anak satu sekolah.

Setelah gue search ternyata bener, sumpah gue malu banget. Gue lupa satu faktor, tempat potong di deket rumah gue adalah tempat potong Madura yang murah. Jadi mau nuntut lebih-pun ga bisa.

Padahal gue udah ngelakuin yang segalanya buat bisa dapet dia. Tapi malah begini jadinya. Udah patah hati, sekarang gue malah jadi tambah hina di depan anak-anak sekolah yang lain.

Gue bakal buat perhitungan ama dia. Liat nanti kalo gue udah gede dan sukses, gue bakal permaluin Clarissa dengan cara yang sama seperti dia mempermalukan gue ke semua anak di sekolah ini.

Bersambung....

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images