Self Satisfied

19.38


Manusia jika dia sedang dalam posisi di bawah, biasanya ia sering merendahkan diri. Tapi begitu posisinya sudah di atas, biasanya ia sering meninggikan dan berpuas diri. Memang enak jika melihat pemandangan dari atas bukan? Memandang dan menikmati apa yang selama ini sudah ia kerjakan. Disini gue ingin menekankan ke masalah 'berpuas diri'

Kita lihat dari definisinya dulu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpuas diri berarti 'merasa puas setelah berhasil mencapai sukses dsb; (v)'. Berpuas diri mengandung kata puas yang berarti 'lebih dr cukup; jemu'.

Sikap berpuas diri memang diperlukan. Hanya saja kita harus punya standart yang tinggi dalam hal ini. Jangan mudah puas terhadap sesuatu, karena itu akan menghambat progress. Kita yang harusnya bisa mencapai lebih tapi karena sudah puas kita hanya berdiam diri di bawah.

Ada satu ilustrasi bagus yang menggambarkan hal ini :

Ada seorang bernama Timanthes. Ia belajar melukis pada seorang guru. Setelah sekian lama, ia dapat menghasilkan karya yang bagus. Tapi apa yang terjadi? Timanthes selalu berusaha mengagumi lukisannya dan memuji dirinya. Melihat sikap Timanthes ini, sang guru menjadi kesal dan merusak lukisannya. Timanthes sangat kecewa dengan sikap gurunya. Dari gurunya ia hanya mendapat jawaban, "Timanthes, apa yang kulakukan ini baik untukmu. Sekarang, bangkit dan lukislah yang lain." Berkat dorongan semangat sang guru, akhirnya nama Timanthes diukir dengan tinta emas karena karyanya yang berjudul Pengorbanan Iphigenia terkenal di zaman Yunani Klasik.

Berpuas diri berbeda dengan bersyukur. Bersyukur diambil dari kata syukur yang dalam KBBI berarti rasa terima kasih kepada Allah, untunglah (pernyataan lega, senang, dan sebagainya). Lihatlah kata yang saya garis bawahi di atas, kalau berpuas diri muncul dari perasaan jenuh sedangkan beryukur muncul dari rasa terima kasih, lega. Daripada berpuas diri lebih baik kita bersyukur kepada Tuhan dalam segala keadaan, entah serendah mana posisi kita.

Semoga artikel ini bisa memotivasi kalian, jangan lupa comment dan share ke semua medsos kalian. Happy reading:)

Share This Story

Tags: , ,

You Might Also Like

2 komentar

  1. Fransisca Williana Nana6 Juni 2016 pukul 01.26

    Betul banget. Kalo gampang berpuas diri pastinya kita cuma puas akan karya yang dilakuin sampe situ aja dan gak ada perkembangan karena udah merasa puas duluan. Memotivasi banget kak btw saya baru mampir loh ke blog ini :)

    willynana.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Leonardo6 Juni 2016 pukul 21.10

      hai fransisca, salam kenal!! makasih ya udah mampir, sering-sering mampir lagi ya.. hehehe

      Hapus

Popular Posts

  • Makan Pake Apa?
    Lain negara, lain juga cara makannya. Gue dengar-dengar juga cara makan menentukan citra rasanya. Entah kenapa timbul perbedaan cara ma...
  • Sakit Teknologi / Technoache
    Oke, sekarang gue akan bahas tentang sakit teknologi ini. Tentang seberapa berbahayanya penyakit sosial ini, yang sudah menyebar di ke...
  • Realistic
    Pretty girl, bad habits I can see the end The sign say that i must turn back I said no, just keep going Doesn't matter how many tim...
  • #NotMadeForNormal
    Image source :  hypebeast.com Ini merupakan jargon dari brand sepatu yang terkenal banget, sebut saja namanya 'Aninas'. Menuru...

Like us on Facebook

Flickr Images