Bersyukur memiliki banyak sekali manfaat baik bagi kesehatan tubuh maupun pikiran kita. Tidak perlu saya jabarkan kembali karena kita dapat secara langsung dengan mudahnya mencari di google. Namun seringkali banyak dari kita yang masih sulit untuk bersyukur. Saya pun juga. Dalam doa tanpa disadari biasanya saya hanya berulang-ulang meminta atau bahkan menuntut kepada yang Maha Kuasa dibandingkan dengan bersyukur.
Bersyukur bukan hanya sekedar ucapan di mulut atau hanya menulis dengan #grateful #blessed di sosial media. Namun lebih dari itu, bersyukur harus timbul dari dalam hati dan dari situlah rasa syukur baru dapat diungkapkan melalui berbagai cara. Bersyukur seharusnya menjadi sebuah kebiasaan yang tidak memerlukan usaha lebih untuk melakukannya. Berdasarkan pengalaman saya, terdapat beberapa hal yang dapat menghambat saya dalam bersyukur:
Menunggu, Menunggu, dan Menunggu…
Apabila saya mendapatkan hadiah, mendapatkan prestasi, ataupun memenangkan sebuah kompetisi maka saya (dan semua orang) pasti akan secara mudah mengeluarkan kata syukur dari mulut kita. Bukannya tidak mungkin, namun hal-hal besar atau fantastis tidak selalu muncul dalam kehidupan kita. Oleh karena menunggu hal tersebut, saya menjadi menunda-nunda untuk bersyukur. Seharusnya kita tidak perlu menunggu sesuatu yang besar untuk bersyukur. Bersyukur dapat dimulai dengan hal-hal kecil dalam hidup. Bersyukur karena masih sehat, bersyukur masih dapat makan apapun makan kita, bersyukur karena masih hidup. Saya rasa mata kita perlu melihat setiap detail kecil dalam hidup yang dapat disyukuri. Every day, there’s always one reason for gratitude.
Selalu Dihubungkan Ke Hal-Hal Positif
Bersyukur sering dihubungkan dengan segala sesuatu yang positif, dimana kata positif disini dihubungkan dengan suatu “keuntungan” yang kita dapat dari suatu hal yang terjadi. Bagaimana jika saya mendapatkan hal-hal yang sebaliknya? Kemungkinan besar saya akan berhenti bersyukur. Tapi kita perlu sama-sama belajar bahwa segala sesuatu yang buruk hanyalah sementara. Dan masalah tersebut diberikan Tuhan bukan untuk mencelakakan kita, namun untuk membuat kita semakin kuat dan naik ke level yang lebih tinggi. Tuhan memberikan hal baik dan buruk sesuai dengan porsi dan waktunya. Jadi, saat menghadapi hal buruk, mari kita bersyukur karena dapat bertahan, mari bersyukur karena hal itu akan menguatkan kita, dan bersyukur karena pada waktunya nanti kita akan dapat melewatinya dengan baik. Semua hal yang terjadi di masa lalu ataupun masa sekarang telah menuntun kita sampai ke tempat dimana kita berdiri sekarang ini.
Tidak Tahu Bagaimana Harus Beryukur
Saya adalah orang yang kaku dan tak mudah bagi saya untuk mengekspresikan perasaan-perasaan melalui mulut saya. Namun saya percaya, entah kita bersyukur di dalam hati ataupun kita mengucapkannya melalui mulut kita tidak masalah. Doa mungkin metode yang cocok bagi saya, namun masih banyak cara lain untuk mengungkapkaj rasa syukur kita seperti menulis catatan harian. Yang terpenting adalah apakah kita benar-benar memaknai syukur tersebut dalam hati kita?
Hal-hal tersebut adalah hal yang sering membuat saya susah untuk bersyukur. Sampai selesai menulis ini pun saya masih bukan orang yang dapat dengan gampang bersyukur. Mari kita sama-sama belajar untuk bersyukur senantiasa. Cheers!